Selamat Jalan Bapak Hari Darmawan

Beberapa hari yang lalu, tepatnya 10 Maret 2018, mungkin anda membaca atau mendengar berita tentang wafatnya bapak Hari Darmawan yang merupakan pendiri sekaligus pemilik Taman Wisata Matahari.

Pada artikel ini kami tidak akan membahas tentang cara kepergiannya yang memang di luar kewenangan kami, namun kami akan menyampaikan kisah hidupnya agar anda dapat lebih mengenal sosok beliau, sekaligus menjadikannya sebagai inspirasi.

Masa Kecil Hari Darmawan

Beberapa orang mengira, seseorang yang sukses adalah orang yang memang mempunyai fasilitas sejak kecil.  Atau dapat disebut, sebagai orang kaya sejak awal.  Padahal tidak demikian, kebanyakan orang suskes adalah orang yang memulai karir dan kesuksesannya dari dasar.  Memulai bisnisnya dari nol dengan kerja keras.  Begitu pula dengan Hari Darmawan.

Hari Darmawan lahir di Makasar, Sulawesi Selatan, sekitar 77 tahun lalu, 27 Mei 1940.  Ayah hari, Tan A.siong adalah seorang pengusaha yang berhubungan dengan produk-produk pertanian di  sana.  Dan Hari merupakan salah satu dari 12 bersaudara anak ayah dan ibunya.

Keluarga yang cukup besar jika diukur saat ini.  Maka tak heran, ketika usaha ayah Hari bangkrut, sekitar tahun 1950-an, mereka harus bekerja keras membangunnya kembali dari nol.  Hari ikut bekerja keras membangun bisnis ayahnya.  Dengan demikian, Hari berkembang menjadi sosok pemuda yang tekun dan pekerja keras.  Berbagai sifat dan sikap pengusaha ada dalam diri Hari kecil, seperti ulet, jujur, pantang menyerah, dan ingin selalu menjadi pemenang.

Asal Mula Bisnis Hari Darmawan

Tak lama setelah lulus SMA, Hari Darmawan merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.  Selain karena kondisi bisnis ayahnya yang masih dalam taraf membangun kemabli, Hari ingin mendiri.  Beliau mencari pekerjaan di Pasar Baru.

Hingga singkat cerita, tak lama bekerja di daerah Pasar Baru, belau bertemu dan menikahi putri pemilik toko Mickey Mouse, sebuah toko serba ada di Pasar Baru.  Kerja keras Hari dibantu isterinya dimulai.  Dengan modal tabungan yang dimiliki, hari membeli toko Mickey Mouse dari ayah mertua dan mengelolanya bersama isteri, Anna Yanti.

Di toko yang dikelolanya, Hari mulai menjual pakaian di lantai bawah, sementara isterinya menjahit di lantai atas.  Toko Mickey Mouse tersebut kemudian berkembang pesat di bawah pengelolaan beliau.  Akhirnya tahun 1968, Hari Darmawan berhasil membeli sebuah toko serba ada terbesar di Pasar Baru dengan nama Toko De Zon yang dalam Bahasa Belanda, jika di Indonesiakan menjadi Matahari.

Sekitar 10 tahun sejak pertama kali membuka usaha pertamanya di Mickey Mouse, Hari Darmawan berhasil membuka gerai pertama Matahari (mengganti kata De Zon) yang menempati gedung dua lantai seluas 150 meter persegi.  Sebuah pencapaian yang sangat cepat, karena pada masa itu Pasar Baru merupakan daerah yang masih rawan kejahatan, sementara pinjam dana bank untuk modal masih tidak dapat dilakukan dengan mudah.

Dari Bisnis Retail Hingga Taman Wisata Matahari

Toko retail Matahari berkembang pesat sejak didirikan hingga tahun 1988.  Pasang surut sebuah usaha sempat dijalani Hari Darmawan hingga menjual sebagian besar sahamnya kepada Grup Lippo.  Tetapi kemudian Hari membuka retail baru dengan nama Hari-Hari.  Fokus usaha pada bidang retail menjadikan beliau pengusaha yang disegani.

Pada tahun 2007 Hari Darmawan membuka bisnis baru di bidang wisata yaitu mendirikan Taman Matahari dengan konsep Recreation and Education Park di atas tanah seluas kurang lebih 16,5 hektar yang semula merupakan lahan tidur yang tidak terawat.

Taman Wisata Matahari merupakan tempat wisata yang menawarkan banyak kenyamanan ini banyak diminati karena biayanya terjangkau.  Selain itu, dengan membuka kawasan Taman Wisata Matahari, Hari Darmawan membantu para penduduk di sekitar untuk mengembangkan perekonomiannya. Sebuah bisnis dengan tujuan sosial sekaligus yang akhirnya juga berkembang pesat.

Demikianlah ulasan kami tentang bapak Hari Darmawan yang bagi kami merupakan seorang pengusaha yang sangat layak dijadikan panutan dan teladan dalam perjalanan bisnis dan hidupnya.

Bagikan artikel ini dengan mengcopas URL ini http://bit.ly/hari-darmawan